Perkuat Toleransi, 20 Santri Mengikuti Program Santri International Fellowship di Inggris

28 Nov

Perkuat Toleransi, 20 Santri Mengikuti Program Santri International Fellowship di Inggris

Inggris, Santri Mengglobal - Rabu, 27 November 2024 sebanyak 20 Santri yang terpilih dalam progam Santri International Fellowship (Inggris) sedang melaksanakan berbagai kegiatan di Inggris. Program ini merupakan kolaborasi apik antara Kementerian Agama RI dengan LPDP Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang dilaksanakan di The Centre of Trust, Peace and Social Relations, Coventry University, United Kingdom dan didampingi oleh The Faith and Belief Forums.

Para santri berkesempatan mengikuti program selama satu bulan di dua tempat yaitu Coventry dan London. Adapun beberapa hari yang lain kegiatannya dilakukan di beberapa kota seperti Birmingham dan Solihull.

Program ini dimulai pada hari Senin, 25 November 2024 pukul 14.00 waktu setempat hingga akhir Desember nanti dengan perkenalan dan penjelasan materi selama satu bulan kedepan oleh Prof. Phil Champain (Direktur the Faith and Belief Forum)

"The Faith and Belief Forum, termasuk saya, akan senantiasa menemani kalian semua, para santri, selama berada di UK ini. Do not hesitate to contact me for further info or just call Alfi" terang Phil disela-sela penjelasannya.

Sebagai informasi, selama di Inggris, seluruh santri didampingi oleh PIC yaitu beberapa Mahasiswa S3 yang sedang menempuh pendidikan di Coventry seperti Bu Alfiatunnur, Pak Imam, Bu Dede dan masih banyak lagi.

"Kami semua merasa senang dan terharu ya karena diterima dengan baik dan apapun selalu dibantu termasuk teman-teman juga terasa seperti keluarga sendiri" Ujar Zia ul Haramein, Pengasuh Mahad Darussunnah Jakarta, yang juga awardee SIF ini.

Seperti penjelasan sebelumnya, kegiatan yang hanya sebulan ini tentu memiliki jadwal yang padat merayap. Awardee bisa jadi jam pertama di kelas selanjutnya berkunjung ke tempat-tempat lain guna memperkuat dan mengetahui toleransi maupun hubungan antar umat beragama di UK ini.

Selain itu, seluruh awardee juga belajar tentang Pendidikan Islam di UK yang disampaikan oleh Prof. Sariya dari Coventry University. Beliau memaparkan bahwa

Pendidikan islam di Britania Raya tak lepas dari sejarah negara Inggris itu sendiri, seperti halnya banyak pelaut dari Yaman, Arab, Afrika, yang berlayar dan akhirnya menikah disini.

"Pendidikan islam tersebut juga terpengaruh oleh paham-paham yang bergeser dari orientalis menuju cosmopolitan" tambah Miqdad Al Ghifari Syatta, Awardee lulusan Al Azhar, Kairo disela-sela diskusi dalam kelas.

Meskipun masih hari kedua, seluruh awardee melakukan kunjungan-kunjungan seperti di Islamic Reliefs Wordwide, sebuah NGOs yang fokus pada kemanusiaan dan pertolongan darurat. Yayasan ini berkantor di Birmingham dengan ribuan staff di dunia termasuk Indonesia. Beberapa hal yang dapat digarisbawahi yaitu asalkan ada niat yang baik dan doa yang maksimal inshaAllah kita semua akan bisa membantu orang lain.

"Benar sekali, kalau kita punya empati yang tinggi dan mau berkorban memberi perubahan termasuk memperjuangkan hak-hak yang lemah (voice for the voiceless" inshaAllah ummat akan selalu berdaya" tambahan Giswah Yasmin, awardee sekaligus aktivis perempuan ini.

Perlu diketahui, sesuai arahan dari Phil bahwa terdapat tiga poin penting dalam kegiatan SIF ini yaitu what is interfaith, who does it and why is it needed?, Sehingga banyak hal yang kita lakukan disini termasuk berkunjung ke Asosiasi Polisi Muslim UK, Komunitas Muslim, Pemerintah Daerah, hingga nanti ke Gedung Parlemen di London.

Tentunya banyak sekali yang didapat. Selain mengetahui hal baru, juga mengenalkan tentang kehidupan pesantren yang selama ini perlu disyiarkan lebih luas. Memang benar, empowering santri, globalizing country. Kami semua bisa menjadi ambassador masing-masing pesantren untuk menebarkan nilai-nilai kesantrian. Pun juga, relevan sekali dengan tagline Santri Mengglobal.

Tabik,

Ida Fitri Anggarini

Awardee SIF & Peraih Rekor MURI Video Moderasi Beragama