Groundbreaking Masjid At-Taqwa: Tonggak Sejarah Muslim Indonesia di California

27 Mar

San Bernardino, California – 22 Maret 2025

Acara Groundbreaking/pemecahan tanah Masjid At-Taqwa yang diinisiasi oleh komunitas Nusantara Muslim California (NMC) berlangsung sukses di San Bernardino, California. Acara ini menjadi momen bersejarah bagi komunitas Muslim Indonesia di Amerika Serikat, dihadiri oleh berbagai tokoh penting serta perwakilan dari berbagai agama dan masyarakat luas.

Berawal dari pengajian dan shalat jamaah door-to-door sejak tahun 1992, berlanjut dengan pembangunan Masjid At-Taqwa, namun masih dalam bentuk rumah yang dialihfungsikan menjadi tempat ibadah. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah jamaah semakin bertambah, menyebabkan kapasitas masjid yang ada tidak lagi mencukupi.

Banyak jamaah yang harus shalat di luar ruangan dan merasakan angin dingin, terutama pada bulan Ramadan. Kondisi ini menjadikan pembangunan masjid baru sebagai kebutuhan mendesak bagi komunitas Muslim di San Bernardino. Perancangan masjid ini pun menjadi langkah penting bagi jamaah, mengingat lokasinya yang cukup strategis di 1018 Lincoln, San Bernardino.

Dalam acara ini, hadir Wali Kota San Bernardino, Helen Tran, serta Purnomo A. Chandra selaku Konsul Jenderal RI. Turut hadir pula Josie Gonzalez selaku County Assessor, Yayat Bustomi sebagai Ketua Pembangunan Masjid, serta Adi Winarno sebagai Ketua NMC. Dari aspek desain bangunan, Shakil Phatel sebagai perancang turut serta dalam acara ini.

Kehadiran Syekh Muhammad Joban, seorang ulama dari Amerika Serikat keturunan Purwakarta, Indonesia, menambah keberkahan dalam prosesi ini. Selain itu, tokoh-tokoh agama lain dari komunitas Hindu, Buddha, Kristen, dan Katolik turut menambah nuansa kebersamaan dalam acara ini. Para jamaah Masjid At-Taqwa dari berbagai kalangan, baik muda maupun tua, serta saudara-saudara mualaf, imam, dan pengurus masjid dari Los Angeles dan Islamic Center sekitarnya juga berpartisipasi dalam acara ini.

Acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema di langit Amerika Serikat, dibacakan oleh tiga anak berbakat, yaitu Azka, Nadhira, dan Kaylaisha. Suasana khidmat semakin terasa dengan kehadiran para jamaah yang turut menyaksikan momen penting ini. Keterlibatan berbagai pihak dalam persiapan dan pelaksanaan acara ini memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan tertib.

Selain peran utama dari komunitas Muslim setempat, mahasiswa program short course Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) juga turut membantu dalam menyukseskan acara ini. Mereka aktif dalam berbagai aspek teknis, mulai dari pengorganisasian acara, penyambutan tamu, hingga dokumentasi.

Kehadiran mereka memberikan energi dan semangat baru dalam memastikan bahwa setiap detail acara berjalan dengan baik. Dengan semangat gotong royong, mereka menjadi bagian penting dalam kelancaran acara ini, membuktikan bahwa kolaborasi antara komunitas dan generasi muda dapat membawa dampak besar bagi pembangunan fasilitas keagamaan.

Dalam sambutannya, Wali Kota Helen Tran menyampaikan rasa bahagia dan antusiasmenya terhadap prosesi peletakan batu pertama ini. Ia berharap masjid ini dapat menjadi ruang publik yang terbuka bagi berbagai generasi untuk saling berbagi dan belajar bersama.

Senada dengan itu, Purnomo Chandra dan Yayat Bustomi menegaskan bahwa impian Muslim Indonesia di daerah ini adalah memiliki tempat ibadah yang layak, di mana mereka bisa menjalankan ibadah dengan tenang serta memberikan pendidikan agama yang baik bagi anak-anak mereka. Mereka juga menyoroti realitas bahwa masih banyak Muslim yang kesulitan menemukan tempat untuk shalat, sehingga seringkali harus melaksanakannya di dalam mobil, di parkiran, atau di sudut-sudut kota.

Acara ini diakhiri dengan shalat Isya dan Tarawih berjamaah. Setelah itu, Syekh Muhammad Joban menyampaikan nasehat keagamaan serta doa, mengingatkan akan pentingnya menghidupkan malam-malam ganjil di bulan Ramadan, dengan harapan agar dapat meraih kemuliaan malam Lailatul Qadr. Peletakan batu pertama Masjid At-Taqwa ini menjadi tonggak sejarah bagi komunitas Muslim Indonesia di California, sebagai langkah besar dalam membangun pusat ibadah, pendidikan, dan kebersamaan yang akan bermanfaat bagi generasi mendatang.

 

M Rosyad, Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) yang sedang menjalankan kursus-singkat di Riverside City, California, Amerika Serikat.